Badan Usaha Jasa Pengamanan dan Penyelamatan (BUJPP) sampai sekarang berubah menjadi Badan Usaha Jasa Pengamanan (BUJP) semakin digemari oleh praktisi bisnis. Mulai dari pengusaha yang baru mau terjun dunia usaha, pengusaha yang mencoba ekspansi usaha, politisi yang mencoba untuk mencari peruntungan didunia usaha, dan masih banyak lagi kalangan lain yang ikut terjun. Dari sekina banyak kalangan yang terjun dalam dunia bisnis sekuriti, pada umumnya dunia usaha bidang sekuriti lebih didominasi oleh purnawirawan TNI maupun polri. Karena mereka itulah yang umumnya mempunyai lebih banyak akses masuk ke pemilik usaha sehingga mudah untuk mendapat kepercayaan. Tetapi tidak sedikit pula yang sipil professional dan kompetence dalam bidang pengamanan.
Kita ambil contoh saja perusahaan sekuriti yang dilakukan oleh mantan purnawiran; PT. Nawakara atau 911 dan PT. Elang Cakra Securindo. BUJPP dengan pemilik sipil murni; PT. Putratama Bhakti Satria, PT. Persada Nusantara, dan PT. Intira Putra Perkasa. begitu menggiurkannya bisnis jasa sekuriti ini sehingga pertumbuhannya bak cendawan dimusim hujan.
Pertumbuhan yang begitu pesat terjadi berkisar pada tahun 2001 sampai dengan tahun 2007. Banyak perusahaan sekuriti bermunculan. Perusahaan baru yang memang baru didirikan ataupun perusahaan yang meruapakan sempalan dari perusahaan sekuriti yang sudah ada. Semuanya tumbuh dan ikut berkompetisi dalam dunia bisnis sekuriti. Ada perusahaan sekuriti dengan modal asal mendapat klien dan untung. Tetapi tidak sedkiti pula perusahaan sekuriti yang benar-benar professional dengan didukung sumber daya manusia handal.
Kalau kita amati pasar usaha bisnis jasa sekuriti pada saat ini meruapakan bisnis tentang kepecayaan. Seorang pemilikik usaha kepada seseorang untuk mengamankan kantor, pabrik dan tempat usaha lainnya lalu diserahkan kepada orang kepercayaan tersebut untuk mengelolanya. Walaupun tidak sedikti pula yang melalui tender murni. Pada umunya perusahaan yang menggunakan tender adalah badan usaha milik negara atau badan perusahaan besar dengan tingkat potensi gangguan keamanan yang tinggi, obyek vital nasional.
Pada saat ini, perusahaan sekuriti yang bisa bertahan untuk hidup jika pengurusnya mempunyai jaringan dengan pengusaha secara luas. Tanpa hal tersebut sulit bagi suatu perusahaan sekuriti untuk dapat eksis. Dukungan SDM, sumber daya manusia, dan sistem yang bagus seakan menjadi nomor dua.
Proses awal yang dilakukan perusahaan sekuriti untuk mendapat kepercayaan agar dapat mengelola sebuah pengamanan adalah memberikan keyakinan kepada calon pengguna jasa. Pada tahap ini biasanya perusahaan sekuriti akan menakut-nakuti calon klien dengan tingginya potensi gangguan keamanan yang ada di lokasi yang akan menjadi obyek pengamanannya. Potensi ancaman dibuat setinggi mungkin samapi calon klient merasa takut. Sehingga dia akan meminta kepada perusahaan sekuriti untuk melakukan pengamanannya
Tidak mengherankan jika pada saat sedang ramai-ramainya pengeboman di Indonesia, khususnya di Jakarta, banyak pusat perbelanjaan yang meminta pengamanan ekstra dari perusahaan sekuriti. Pengusaha merasa takut pengunjung tidak akan datang ke pusat perbelanjaan miliknya. Pengusaha juga takut jika bom itu terjadi dan meledak di pusat perbelanjaan miliknya maka kerugian besar akan menimpanya. Tidak mengherankan jika pada saat itu banyak pemilik pusat perbelanjaan yang panik dan meminta pengamanan kepada perusahaan sekuriti. Walaupun sekuriti yang menjaganya pusat perbelanjaan tersebut juga mengetahui bagaimana bentuk dari bom itu sendiri.
Setiap pintu masuk dipasang anggota sekuriti lengkap dengan mirror, metal detector, dan entry scan. Belum cukup sampai disitu, pengunjung semua juga harus menjalani proses pemeriksaan oleh petugas sekuriti. Kalau kita perhatikan dengan seksama, mirror yang digunakan sanagtlah tidak standard untuk melihat suatu bahan peledak disebuah kendaraan. Metal detector yang digunakan juga terkadang tidak berfungsi. Lebih parah lagi, petugas sekuriti pada umumnya juga tidak mengetahui bagimana bentuk dari bom atau bahan peledak itu sendiri. hal tersebut tidak jauh bedanya dengan orang mencari kucing tapi tidak tahu kucing itu binatang seperti apa. Jangan-jangan yang dicari kucing yang ditangkap ayam. Karena ketidaktahuannya tentang kucing tersebut.
Itulah yang terjadi pada dunia sekuriti sekarang ini. Walaupun tidak semua seperti itu. Ada juga perusahaan sekuriti yang professional dengan sistem yang bagus. Mereka memiliki SDM yang handal. Sistem yang mampu mengantisipasi segala bentuk gangguan keamanan. Mampu melakukan identifikasi potensi gangguan keamanan. Mampu mengkalisifikasikan dan membuat pemeringkatan suatu ancaman keamamanan. Pada akhirnya mereka mampu juga untuk memmbuat suatu sistem pengamanan untuk mengantisipasi ptensi ancaman keamanan tersebut agar tidak terjadi.
bersambung................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar